Jamaah Haji Aceh Terima Dana Wakaf Baitul Asyi, Tahun Ini Meningkat Jadi 2.000 Riyal
Berita Haji Terupdate
ATM Creator Team
5/27/20252 min read


Ribuan jamaah haji asal Provinsi Aceh kembali mendapat keberkahan dalam perjalanan spiritual mereka ke Tanah Suci. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lembaga wakaf legendaris asal Aceh, Baitul Asyi, kembali menyalurkan bantuan berupa uang saku kepada jamaah haji yang berangkat melalui Embarkasi Aceh (BTJ). Tahun ini, setiap jamaah menerima dana sebesar 2.000 riyal Arab Saudi (SAR), atau sekitar Rp8,7 juta, yang langsung dibagikan di Makkah.
Pembagian dana wakaf ini dilakukan di Hotel Sektor 9, kawasan Misfalah, Makkah, tempat di mana sebagian besar jamaah haji asal Aceh menginap selama menunaikan ibadah haji. Proses distribusi berlangsung tertib dan penuh rasa syukur, menyatukan semangat kekeluargaan dan nilai solidaritas antarjamaah.
Menurut keterangan Saifullah M. Yunus, salah satu petugas kloter yang juga menjadi panitia pembagian dana wakaf, tahun ini dana Baitul Asyi disalurkan kepada sekitar 4.758 jamaah, yang tergabung dalam 12 kelompok terbang (kloter) asal Aceh. Ia menjelaskan bahwa jumlah bantuan mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, yang hanya sebesar 1.500 riyal per orang.
“Alhamdulillah, tahun ini nominal yang diterima jamaah bertambah menjadi 2.000 riyal. Ini tentu menjadi kabar baik bagi seluruh jamaah, karena bantuan ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan selama di Tanah Suci,” ujar Saifullah seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI.
Baitul Asyi merupakan lembaga wakaf yang telah berdiri sejak abad ke-19, didirikan oleh seorang ulama kaya raya asal Aceh bernama Syaikh Haji Wali al-Rahman bin Syaikh Abdullah al-Asyi. Beliau mewakafkan sebagian besar hartanya, berupa lahan dan bangunan di Makkah, untuk mendukung jamaah haji asal Aceh yang datang ke Tanah Suci.
Wakaf ini terus berlanjut hingga kini, dikelola dengan baik oleh nazhir (pengelola wakaf) di Arab Saudi. Setiap tahunnya, hasil sewa dari properti yang diwakafkan digunakan untuk membantu jamaah Aceh dalam bentuk uang tunai, sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap masyarakat yang menunaikan ibadah haji.
Dana Baitul Asyi bukan hanya sekadar bantuan finansial. Bagi jamaah Aceh, bantuan ini memiliki makna simbolis sebagai bukti nyata keberlangsungan amanah wakaf dan bentuk cinta tanah air dari generasi ke generasi. Tidak sedikit jamaah yang memanfaatkan dana ini untuk kebutuhan harian, membeli keperluan ibadah, oleh-oleh, bahkan untuk simpanan darurat selama berada di Arab Saudi.
“Uang ini sangat membantu kami di sini. Kami bisa membeli air zamzam tambahan, keperluan pribadi, atau sekadar mengirim kabar ke keluarga lewat pulsa internet. Terima kasih kepada pengelola Baitul Asyi,” ujar salah satu jamaah asal Banda Aceh yang menerima bantuan tersebut.
Kementerian Agama RI terus memberikan dukungan dan fasilitasi agar proses distribusi dana wakaf berjalan lancar. Melalui petugas haji di kloter dan sektor, distribusi dilakukan secara sistematis dan transparan, menghindari kesalahan distribusi dan memastikan bahwa setiap jamaah asal Aceh menerima haknya.
Selain itu, panitia juga memastikan bahwa data jamaah yang berhak menerima sudah terverifikasi sesuai dengan daftar manifest keberangkatan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga integritas proses penyaluran wakaf serta menghormati nilai luhur dari amanah yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Baitul Asyi adalah contoh nyata dari kekuatan wakaf produktif yang terus memberi manfaat lintas generasi. Keberadaan dana ini menjadi penyemangat bagi para jamaah Aceh dalam menjalankan ibadah haji, sekaligus pengingat bahwa kepedulian sosial bisa terus hidup meski sang wakif telah lama tiada. Semoga tradisi mulia ini terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi umat Islam lainnya di seluruh dunia.