Ratusan Jamaah Calon Haji NTB Gagal Berangkat karena Visa Belum Terbit, Kemenag NTB: Kami Terus Berupaya Maksimal

Info Haji Terupdate

ATM Creator Team

5/26/20252 min read

Ketidakpastian menghantui ratusan jamaah calon haji (JCH) asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hingga saat ini belum bisa diberangkatkan ke Tanah Suci. Penyebab utamanya adalah belum terbitnya visa haji dari Pemerintah Arab Saudi, padahal sejumlah jamaah sudah berada di asrama haji dan bersiap untuk berangkat ke Mekah.

Berdasarkan data terbaru dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB, sebanyak 107 JCH dari Kota Mataram, 52 dari Lombok Tengah, dan 24 tenaga kesehatan belum menerima visa keberangkatan. Kondisi ini menimbulkan keresahan dan kebingungan di kalangan jamaah dan keluarga mereka, apalagi masa pemberangkatan sudah dimulai.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag NTB, Lalu Muhammad Amin, menjelaskan bahwa proses penerbitan visa masih berlangsung dan timnya terus bekerja tanpa henti, siang dan malam. Mereka juga terus berkoordinasi secara intensif dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah di tingkat pusat.

“Untuk kelompok terbang (kloter) berikutnya, kami akan evaluasi ulang daftar jamaah yang sudah memiliki visa. Yang belum, terus kami dorong proses penerbitannya. Kami paham situasi ini membuat cemas, tapi kami berupaya maksimal untuk menyelesaikannya,” ungkap Amin.

Ia menambahkan, tahun ini terdapat perubahan signifikan dalam sistem pengelolaan visa haji yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi. Jika sebelumnya data jamaah masih bisa diperbarui setelah diajukan, tahun ini data yang sudah masuk tidak bisa diubah sama sekali. Hal ini membuat proses penerbitan visa lebih ketat dan sulit.

Selain itu, pelibatan delapan syarikah (perusahaan penyelenggara layanan haji) juga memperumit proses karena terjadi tumpang tindih klaim data jamaah dan persaingan antar perusahaan. Situasi serupa tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga dialami negara-negara pengirim jamaah lainnya.

Beberapa jamaah yang belum mengantongi visa sudah berada di Asrama Haji Embarkasi Lombok, dengan harapan mendapat kejelasan langsung dari pihak penyelenggara. Namun karena visa belum keluar, mereka terpaksa tidak bisa diberangkatkan dalam kloter awal dan akan dijadwalkan ulang ke kloter berikutnya.

“Kami tetap memberikan pelayanan yang setara kepada semua jamaah, baik yang sudah memiliki visa maupun yang belum. Mereka tetap mendapatkan akomodasi, konsumsi, dan informasi secara menyeluruh,” ujar Amin. Ia juga menyebutkan bahwa jamaah yang sudah memiliki visa dapat menggantikan kursi kosong pada kloter yang batal diberangkatkan untuk efisiensi.

Sebagai langkah mitigasi, Kemenag NTB mengimbau para jamaah yang belum memperoleh visa untuk kembali ke daerah asal sembari menunggu perkembangan informasi. Sementara itu, koper dan perlengkapan mereka tetap disimpan di asrama guna mempercepat proses jika visa akhirnya terbit.

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah. Ini adalah bagian dari amanah masyarakat yang harus kami jaga,” lanjut Amin.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri, mengonfirmasi bahwa sebanyak 24 tenaga kesehatan juga belum mendapat visa. Ia berharap persoalan ini segera diselesaikan agar mereka bisa menyusul jamaah yang telah lebih dulu berangkat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak penerbangan. Slot kursi untuk tenaga kesehatan masih tersedia, tinggal menunggu proses administrasi visa,” ujar dr. Fikri.

Sebagai alternatif sementara, sejumlah JCH yang berlatar belakang tenaga medis telah diminta untuk membantu memberikan layanan dasar kepada sesama jamaah selama perjalanan. Ini menjadi solusi sementara sambil menunggu kelengkapan petugas kesehatan resmi.

Kemenag NTB dan Dinas Kesehatan berharap para jamaah tetap tenang dan tidak panik. Meskipun kendala visa menjadi tantangan besar tahun ini, upaya maksimal dari berbagai pihak terus dilakukan untuk memastikan semua jamaah dapat menunaikan ibadah haji sesuai jadwal yang ditentukan.