Waspada di Tanah Suci: Seorang Jamaah Haji Indonesia Jadi Korban Perampokan oleh Sopir Taksi di Makkah
Berita Haji Terupdate
ATM Creator Team
5/24/20252 min read


MInsiden memilukan menimpa seorang jamaah haji asal Indonesia di Kota Makkah, Arab Saudi. Pada Selasa pagi, 20 Mei 2024, seorang jamaah yang baru saja menunaikan umrah wajib menjadi korban dugaan perampokan disertai kekerasan oleh seorang sopir taksi. Kejadian ini terjadi di sekitar Hotel 809, Makkah, dan telah dilaporkan kepada pihak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Korban bernama Moh Usman, tercatat sebagai jamaah sektor 8 dengan nomor paspor X3999403. Ia baru saja turun dari Bus Shalawat nomor 22 usai menyelesaikan umrah wajib sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Saat berjalan seorang diri menuju hotel, ia dihampiri oleh sebuah taksi berwarna putih. Tanpa diduga, sopir taksi tersebut menarik tubuh korban ke dalam kendaraan secara paksa.
Menurut laporan awal petugas linjam, taksi tersebut membawa korban ke lokasi yang sepi di sekitar area hotel. Di sana, pelaku mulai menginterogasi korban, menanyakan visa yang dibawanya, lalu mengacak-acak tas kecil milik korban. Meski korban berusaha mempertahankan barang berharganya, seperti ponsel dan kartu identitas Nusuk, pelaku berhasil merampas uang tunai sebesar Rp16 juta dan 350 riyal Saudi. Setelah itu, pelaku menendang korban keluar dari mobil dan melarikan diri.
Beruntung, tidak ada luka fisik serius yang dialami korban, namun kerugian materiil cukup besar. Petugas PPIH segera menangani korban dan mengkoordinasikan laporan kepada Kepala Sektor 8. Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi seluruh jamaah untuk meningkatkan kewaspadaan selama berada di Tanah Suci.
Merespons insiden ini, Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun al-Rasyid, mengingatkan seluruh jamaah untuk tidak bepergian sendirian, terlebih saat menggunakan transportasi umum seperti taksi. Ia juga menekankan pentingnya tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar dan tidak mudah terpengaruh ajakan orang asing yang tidak dikenal.
Harun juga memberikan beberapa tips praktis agar jamaah tetap aman saat menggunakan taksi. Salah satunya adalah tidak naik taksi seorang diri, terutama bagi jamaah lansia atau yang sudah sepuh. "Usahakan selalu ada pendamping. Jika bersama pasangan, pria sebaiknya naik lebih dahulu dan saat turun, perempuan yang keluar lebih dulu agar merasa lebih aman," tuturnya saat memberikan arahan di sekitar Masjidil Haram, Rabu malam (21/5/2025).
Selain itu, Harun menyarankan agar jamaah menanyakan terlebih dahulu estimasi harga perjalanan sebelum naik taksi. Hal ini bertujuan untuk menghindari praktik ‘getok harga’ yang kerap dilakukan oleh oknum sopir tak bertanggung jawab.
Sebenarnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah menyediakan fasilitas Bus Shalawat untuk mendukung mobilitas jamaah haji selama di Makkah. Bus ini beroperasi mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Bus Shalawat juga memiliki tiga terminal utama yang tersebar di lokasi strategis, yakni Syib Amir, Ajyad, dan Jabal Ka’bah.
“Jamaah sebaiknya memanfaatkan fasilitas transportasi resmi ini karena lebih aman dan nyaman. Bus Shalawat juga beroperasi secara teratur dan sudah disesuaikan dengan rute hotel masing-masing jamaah,” jelas Harun.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh jamaah haji Indonesia bahwa kewaspadaan harus tetap dijaga, meskipun berada di Tanah Suci. Meski Makkah dikenal sebagai kota suci dan penuh keberkahan, potensi kejahatan tetap ada, terutama dari oknum-oknum yang memanfaatkan keramaian musim haji untuk mencari kesempatan.
PPIH Arab Saudi terus mengimbau agar seluruh jamaah selalu mengikuti arahan petugas, tidak bepergian sendiri, dan mengandalkan fasilitas yang telah disediakan pemerintah demi keamanan dan kenyamanan selama menunaikan ibadah haji.y post content